LOVE LOVE LOVE “HOLIDAY”

Gambar

Anyeooongg…. Saiia hadir,,,, 😛

Oia, FF ini sequel dari FF pertamaku dulu, yang judulnya LOVE LOVE LOVE yang pernah di publish di blognya Shin Je Wo. Adakah yang tau ? bisa di cek lagi kalo ada yang belum baca di blog ini. 😀

Dan Kemungkinan, ini baru kemungkinan ea… hohohoho… mungkin bakal dibikin series, bukan chapster. Jadi kalo lagi mood baru di bikin seri berikutnya… #ketahuan malesnya. Kkkkk…..

Warning : FF ini agaknya Garing bangged. Jadi NO BASH ya…!!! But RCL please….

Oceyyy…

HAPPY READING !!!!!!!!!!!!!

Ha Won Pov

“Hyaaahhahahahahahha…. pertanyaan bodoh” untuk kesekian kalinya dia tertawa tidak jelas seperti ini. Aku menoleh kearah Kyuhyun,  yang sedang telungkup di kasur lipat dan terlihat asyik dengan laptop-nya. Entah apa yang di lakukannya sampai berulang kali tertawa dan terkadang mengumpat tidak jelas. Sepertinya penyakit Autisnya sedang kambuh.

Aku tak memperdulikannya dan kembali menatap layar TV yang sedang menayangkan acara We Got Married yang diperankan oleh Jungsoo oppa dan Soo Ra eonni. Huaaaahhhh… aku tidak menyangka Jung Soo ahjussi bisa romantis seperti itu. Hahahaha, jangan bilang-bilang jika aku menyebutnya ahjussi. Ia bisa murka, sepertinya pertambahan usia membuatnya semakin sensitif dengan hal-hal berbau ‘Tua’. Hehehehhehe…

“Hahahahhaa,,,, aigooo, mudah sekali menipu mereka” lagi-lagi aku mendengar tawa hebohnya.

Sebenarnya apa yang dilakukan manusia autis ini. Membuat penasaran saja. Aku mendekatinya dan duduk disampingnya untuk melihat apa yang membuatnya dari tadi heboh sendiri.

AIGOOOO…. si Autis ini kumat lagi sifat narsisnya. Taukah apa yang dia lakukan ? Dia sedang membuka twitter. Bukan hanya twitter-nya, tapi juga twitter-ku. Bagaimana bisa begitu ? Tentu saja bisa, apa yang tidak bisa dilakukan bocah autis ini. Membongkar password laptop Hyukie oppa saja dia bisa apa lagi twitter-ku. Tidak lama setelah kami resmi berpacaran sekitar 3 tahun lalu, dia dengan seenak hatinya meng-hack akun Facebook dan Twitter-ku. Menyeleksi semua pertemanan dan followers-ku, jika ada namja yang tidak dikenalnya dan bukan teman dekat atau keluargaku. Maka dengan senang hati ia akan men-delete akun orang tersebut. Dan hasilnya ??? Tarrraaaa…. jadilah teman-teman facebook dan twitter-ku lebih dominan yeoja daripada namja. Bahkan tak jarang banyak teman-teman sekolahku dulu yang protes karena akunnya di-delete dari daftar pertemananku.

Dan apa alasannya melakukan itu ? Apalagi kalau bukan karena kadar cemburunya yang sudah akut itu. Aku bahkan hampir tidak pernah mengecek akun-akun social network-ku tersebut. Karena pasti sudah dia yang membukanya. Dan tahukah apa yang dia lakukan dengan twitter-ku ? Dengan kejamnya bocah Autis ini mengobrak abrik twitter-ku mengganti profil dan background dengan foto dirinya. Yang pasti mempermak habis isi tweeter-ku, dan membuatnya seolah-olah aku adalah penggemar terberatnya. ALL ABOUT CHO KYUHYUN.

Astaga,,, apa dia sudah gila ? Sejak kapan aku menjadi penggemarnya. Pertama bertemu saja aku tidak tertarik dengannya. Apalagi mengidolakannya. Bahkan Mickey Mouse saja lebih tampan dari dia. Cih, bermimpi saja kau menjadi idolaku CHO KYUHYUN…!!!

Seperti orang bodoh, bocah autis itu mengirim mention ke twitter-nya melalui twitter-ku. Lalu dia juga yang membalas mention tersebut dari twitter-nya. Dan jika banyak orang yang iri dengan seorang Jung Ha Won karena setiap mention-nya selalu dibalas oleh Cho Kyuhyun. Maka dengan senangnya dia akan tertawa puas, karena bisa mengerjai fansnya. Dasar orang aneh. Atau mungkin… GILA ?

Apa yang akan terjadi jika fans-fansnya tahu, kelakuan idolanya sangat abstrak seperti ini ? Aku tak mempedulikannya dan kembali mengalihkan pandanganku ke layar TV, sambil masih duduk didekatnya.

Beberapa saat kemudian, aku merasakan pelukannya dipinggangku. Ia memelukku dengan posisi tidur menyamping “Eh, sudah cukup mengacak-acak twitter-ku hmm… ?” sindirku sambil mengelus lembut rambutnya.

Ia mendongakan kepala dan tersenyum bocah, “Heeheheheh,,, Ne. Mereka selalu iri denganmu karena aku selalu membalas mention-mu”

“Cih, sejak kapan aku mengirimkan mention ke twitter-mu ? Kau saja yang gila, kau yang mengirim kau juga yang membalas” cibirku sebal.

“Hahahah,,,, biar saja. Mereka kan tidak tahu.” Ia tertawa puas.

Beberapa saat kemudian, ia menghentikan tawanya lalu beranjak duduk dan memandang mataku intens. Ada apalagi dengan bocah ini ?

Chagia. Maafkan aku karena tidak bisa menjadi pasangan yang selalu kau impikan. Yang bisa kau kenalkan kepada teman –temanmu. Yang bisa kau ajak kemana saja yang kau mau, tanpa harus takut diketahui publik.” Ia menggenggam tanganku erat. Eh, kenapa tiba-tiba dia berkata seperti itu ? “Tapi satu hal yang harus selalu kau ingat, aku selalu mencintaimu untuk batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Selama aku masih menghembuskan nafas, maka selama itu pula aku akan selalu mencintaimu”

Kenapa jantungku berdetak kencang seperti ini ? Ayolah, ini bukan pertama kalinya ia mengatakan perasaannya. Tapi kenapa setiap ia mengatakannya hatiku selalu berdebar. Menggelikan Jung Ha Won ! Kau bukan remaja yang baru jatuh cinta. Huhhhhhh… aku menarik nafas dalam, untuk menguasai getaran yang bergemuruh dihatiku.

Aku mencoba tersenyum menanggapi ucapannya, aku tidak pernah meragukan perasaannya terhadapku. Aku tahu benar sedalam apa perasaannya padaku. Tapi selalu saja bisa menghasilkan getaran-getaran itu. “Gwaenchana honey, aku sudah memikirkan itu sejak aku berani menerimamu. Itu adalah resiko yang harus kuhadapi, dan kurasa…. itu semua sebanding dengan cinta yang kudapat.” Ia tersenyum mendengarnya. Aku mengelus pipinya lembut, membalas tatapan cintanya yang dapat menembus relung hatiku yang terdalam. Tapi beberapa detik kemudian aku kembali memandangnya cuek “Lagi pula, aku tidak suka memamerkanmu. Aku lebih suka menikmatimu, hanya untuk diriku sendiri”

Tiba-tiba matanya berbinar disusul dengan senyum mesumnya. Eh, apa aku salah bicara ?

“Menikmatiku ? Jadi kau ingin menikmatiku ? Jinja ? hahahah… Dengan senang hati, kajja kajja… selamat menikmati !!!” ujarnya girang sambil merebahkan badan dan merentangkan tangannya didepanku.

Ck, dasar bocah mesum. Kenapa dia sampai berpikir kearah sana.

“Yak. Babo ! memangnya apa yang ada dipikiranmu ? Dasar mesum ! Bukan itu yang aku maksud.” kututup wajahnya dengan bantal sofa yang sejak tadi kupeluk, saat melihatnya senyum-senyum tidak jelas.

“hahahahha…” ia tertawa sambil menyingkirkan bantal dari wajahnya “Wae ? bukankah kau ingin menikmatiku ? eoh ?” godanya, mendekatiku sambil menaik turunkan alisnya.

Aku menjauhkan wajahnya dari wajahku, tapi dengan sigap ia menyingkirkan tanganku dari wajahnya. Kembali tersenyum usil. Hmmm,,, aku hapal sekali apa yang akan di lakukannya.

“MMMMMMMM….. ” belum sempat aku menghindar. Dengan cepat ia sudah mencium pipiku dengan kuat dan mendekap kepalaku. Sialaaaann. Ia sudah tau dari kecil aku paling tidak suka jika pipiku dicium seperti ini.

“KYAAAA…. KAU MENYEBALKAN CHO KYUHYUN. LEPASKAAAANNN !!!”Aku menjambak rambutnya dan berusaha mendorong wajahnya agar berhenti mencium pipiku dan melepaskan dekapannya dikepalaku. Memangnya pipiku bantal didekap seperti itu. Tapi dasar bocah Autis, tetap saja dia menekankan bibirnya dipipiku dan mendekap kepalaku dengan sangat kuat.

HYUK JAE POV

Aku menatap yeoja yang sudah 3 bulan ini berstatus sebagai istriku. Lebih tepatnya harus menjadi istriku, karena kepolosannya. Hehhehe,,, aku mengelus perutnya yang sudah mulai membesar. Mengingat ini sudah mulai memasuki bulan keempat. Ia duduk sambil menyandarkan badannya kesandaran sofa, mengacuhkan elusanku dan malah serius menonton drama kesukaannya.

Aissshhh,,, yeoja ini tidak peka sekali. Tidak tahukah ia, aku sudah menahannya selama 3 bulan sejak kejadian waktu itu. Dokter melarang kami melakukannya pada trisemster pertama, tapi sudah bisa kembali melanjutkan aktifitas menyenangkan itu setelah usia kandungan memasuki trismester kedua. Dan kurasa sekaranglah saatnya.

Aku menarik tangannya, meletakannya dipahaku lalu menuntun tangannya untuk mengelus-elus pahaku. Yeobo, kumohon kali ini mengertilah keinginan suamimu ini. Sungguh, aku benar-benar menginginkannya saat ini. Ia masih asyik dengan acara menontonya. Ck, yeobo… ayolah… haruskah aku mengatakannya.

Tangan kiriku mulai mengelus-elus rambutnya, sementara tangan kananku masih menuntun tangan kanannya mengelus-elus pahaku. “Yeobo…”bisikku ditelinganya. Ia masih tidak tergoda. Aishhh,,, baiklah yeobo, sepertinya aku memang harus mengatakannya langsung.

Aku menuntun tangannya yang tadi mengelus pahaku semakin naik keatas. Sepertinya kali ini ia tersadar. Saat tangannya menyentuh sesuatu. Ia melihat kearah tangannya, ketika menyadari apa yang baru saja ia sentuh. Ia langsung menarik tangannya, dan menatapku tajam.

“Yak, oppa. Dasar yadong !!! kau mau mengerjaiku lagi hah. Apa kau masih belum melihat hasil perbuatanmu kemarin ?”omelnya sambil menunjukan perutnya.

Aku tersenyum mendengar omelannya. Ck, ternyata dia masih saja polos. Aku berusaha mendekatinya, tapi dengan cepat dia menjauh “Dengar dulu yeobo, bukankah kau ingin anak kita sehat ?” tanyaku pelan.

“Tentu saja” jawabnya cepat.

“Bukankah kau tahu jika bayi yang sehat itu bayi yang mendapatkan protein yang cukup ?” ia menganggukan kepalanya “Nah, aku sedang berusaha untuk memberikan bayiku protein yeobo

“Apa maksudmu ?”tanyanya polos.

Aku tersenyum lalu membisikan sesuatu ketelinganya. Ia membulatkan matanya, tidak percaya mendengar penjelasanku. “Kau bohong, mana ada yang seperti itu.  Kalau dia butuh protein pasti dapatnya dariku, mana mungkin darimu. Aku tahu itu hanya alasanmu saja oppa.” Protesnya sambil menolak penjelasanku.

Aigoooo,,,, kenapa aku bisa punya istri sepolos dia. Aku mengacak rambutku fustasi.

O-Oppa, kau kenapa ?” tanyanya khawatir.

Aku menatapnya memelas “Apa kau mencintaiku ?” tanyaku

Ia mengerutkan keningnya bingung dengan pertanyaanku. “Tentu saja, kenapa oppa bertanya seperti itu ?”

“Karena aku tersiksa yeobo, aku mencintaimu tapi tidak bisa menyentuhmu. Aku sudah menahannya selama tiga bulan,  apa kau tidak kasihan kepadaku ?”

“A-apakah separah itu oppa ?” tanyanya mulai terpancing.

Ne, sangat parah. Aku bahkan nyaris gila karena menahannya”

Mwo ??? Gila ? Yak, kau tidak boleh gila oppa. Aku tidak mau punya suami gila”

“Lalu ?” aku menatapnya menunggu keputusan. Semoga ia mengijinkanku.

Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya ia mengangguk lemah. “Baiklah. Aku mengijinkanmu oppa. Tapi kau harus hati-hati, ingat ada uri aegiy yang ikut menanggungnya.” Aku mengangguk semangat. Sepertinya ia benar-benar tidak tega melihatku tersiksa. Hahahah.,… aku mencintaimu yeobo….

Aku mengangkatnya menuju kamar kami. Malam yang indah, kami datang….

JAERA POV

Aku mencoba membuka mataku yang masih terasa berat. Badanku pegal sekali, semalam Hyuki oppa benar-benar mengeluarkan semua keinginannya. Aku memandangnya yang masih tertidur pulas disampingku. Semoga bayi kami baik-baik saja, mengingat semalam appa-nya begitu bersemangat walau masih berhati-hati.

Aku berjalan perlahan menuju kamar mandi, badanku benar-benar lengket. Kuhidupkan keran wastafle, tapi mataku membulat saat melihat bayangan diriku di cermin. Leherku ? ada apa dengan leherku ? kenapa jadi merah – merah begini ? apa aku alergi ? seingatku aku tidak punya riwayat alergi terhadap sesuatu. Apa ini akibat serangga ? aigooo… serangga apa yang bisa menggigit hingga meninggalkan bekas sebanyak ini. Aku benar-benar panik.

Ah, jangan-jangan ada serangga berbahaya di tempat tidurku. Omooo… Hyukie oppa, aku harus membangunkannya sebelum ia digigit serangga itu juga.

Oppa… ireona oppa. Pali ireona !!!!” aku mengguncang-guncang tubuhnya.

Ia menggeliatkan badannya sebentar lalu membuka matanya perlahan. “Waeyo yeobo ? aku masih mengantuk” jawabnya sambil berusaha duduk.

Oppa, sepertinya kita harus membongkar kasur ini”

“Eh, wae ? kenapa harus dibongkar ?” Tanyanya heran

Ne oppa,  karena sepertinya di kasur ini banyak serangganya”

“Serangga ? serangga apa maksudmu ?”

Ck, orang ini aku sudah begini panik ia masih saja bertanya terus. Dengan kesal aku menunjukan leherku yang penuh dengan bercak merah “Ige. Kau lihatkan, leherku merah-merah semua begini. Ini pasti karena digigit serangga. Karena aku tidak mungkin alergi.” Ujarku menjelaskan.

Tak ada tanggapan, yang kudapat justru tatapannya yang bingung dan beberapa detik kemudian tawanya meledak. “HUAHAHAHAHAHAHAHAAAAAAA………”

Eh, apa ada yang salah dengan perkataanku ? kenapa ia tertawa. Ia menutup wajahnya dengan bantal untuk meredakan suara tawanya.

Aish,,, orang ini membuatku bingung saja. Sebenarnya apa yang dia tertawakan ???

“Yak, oppa. Kenapa kau tertawa hah ? Apa ada yang lucu ?” tanyaku penasaran.

Ia menurunkan bantal itu dari wajahnya, kemudian berusaha bicara di sela-sela tawanya “Kau yeobo, yang lucu itu kau. Bagaimana mungkin kau bisa mengira itu ulah serangga.”

“Lalu karena apa ?” tanyaku tak mengerti

Ia memamerkan senyum mesumnya, lalu mulai mendekatiku dan mencoba menurunkan tali baju tidurku “Yak, oppa  kau mau apa ? bukankah semalam sudah ? aku capek” aku mendorong wajahnya.

“Ck, perhatikan dulu. Bukankah kau ingin tahu penyebab bercak merah di lehermu hmm ?”aku mengangguk. Lalu ia mulai mendekatkan wajahnya kebahuku. Sedetik kemudian aku merasakan ia menghisap kuliat bahuku “Yak. Apa yang kau lakukan huh ?” aku kembali menjauhkan wajahnya dari tubuhku.

“Nah, sekarang kau lihat” ia menunjuk bekas hisapannya. Aku memperhatikan bahuku. Eh, merah ?

“Jadi ?” aku memandanganya tak percaya.

Ne. Aku adalah serangga yang kau maksud yeobo. Heheheh…” ujarnya sambil memamerkan gummy smile-nya. “Dulu aku tidak melakukanyna, karena kau masih terlalu polos yeobo. Kupikir semalam  kau sudah mengerti, jadi aku melakukannya. Ck, ternyata kau masih saja polos” jelasnya lagi.

“Aisssh, kupikir perbuatan serangga. Ternyata perbuatan monyet” ucapku asal.

Ia melotot mendengarku menyebutnya monyet “Yak. Kau menghinaku eoh ?”

Ani, aku hanya mengatakan yang sebenarnya oppa. Hahahhah…” ujarku sambil berlari ke kamar mandi, menghindari kejaran monyet mesum itu.

Kyuhyun Pov

“Shireoooo…”tolaknya lagi sambil menutup mulutnya rapat-rapat.

Aigooo… menyuruhnya makan nasi saja seperti memaksanya minum racun, susah sekali. Saat ini dia sedang sakit, demam. Dan aku sedang memaksanya makan. Tapi sudah satu jam berlalu, belum juga berhasil walau satu suapun. Yeoja ini benar-benar.

“Yak. Kau ini mau sembuh tidak ? Bagaimana bisa minum obat jika kau tidak makan. Ayo cepat buka mulutmu” paksaku sambil menarik tangannya yang sedang menutup mulutnya.

Ia menggelengkan kepalanya dan tetap mempertahankan tangannya.

“Haiisssshhhh…. kenapa menyuruhmu makan saja sulit sekali sih. Bahkan menyuapi Jun Ah saja lebih mudah” ujarku mengingat anak Ahra noona yang berusia dua tahun.

“Sialan kau , menyamakanku dengan bocah berusia dua tahun” protesnya kesal.

Aku tak memperdulikan protesannya, otakku berputar demi mendapatkan cara untuk memaksanya makan. Ia masih terus menutupi mulutnya.

“Apa aku harus mengunyahkan makanan ini untukmu ? eoh ?” ujarku asal.

Ia mendelik marah, lalu melempar bantal kearahku yang segera kuhindari “Menjijikan !” omelnya, ia kembali mendekap boneka Mickey mousenya. Haish, aku selalu kalah saing dengan tikus itu. Kapan-kapan aku akan menyingkirkan boneka itu. Kini bibirnya memberengut kesal. Lucu sekali. Membuatku ingin menciumnya saja. Ck, tapi ini bukan waktu yang tepat. “Aku mau bubur saja” pintanya.

“Tidak boleh” larangku cepat. Yang benar saja, setiap sakit ia selalu memilih makanan itu. Memakan bubur, tapi bubur bayi. Bukan memakan sebenarnya, lebih tepatnya meminum. Kebiasaannya jika sedang sakit adalah menyeduh bubur bayi di dalam gelas, lalu meminumnya dalam sekali tegukan agar ia tak perlu merasakan rasa anehnya. Alasannya sederhana, ia tetap ingin mendapatkan gizi walaupun tidak makan. Alasan aneh, memangnya kebutuhan gizinya sama dengan bayi.

Aaaarrrggghhh… benar-benar menyusahkan sekali “Sudahlah, bosan aku membujukmu makan. Sekarang kau mau makan, atau aku akan memberikan tas kesayanganmu itu kepada Ahra noona. Kau tahukan dia sangat mengincar tasmu itu.” ancamku. Kelemahannya ada di barang-barang kesayangannya. Hobinya adalah mengoleksi tas-tas branded, bayangkan saja ia rela mengeluarkan budged besar hanya untuk mendapatkan Tas limited edition yang sudah diincarnya lama. Untuk berinvestasi, kilahnya. Bahkan ia amat sangat menjaga tas itu. Berlebihan. Dasar yeoja.

“Yaaa… kubunuh kau jika berani menyentuh tasku”

“Makanya makan, tidak perlu semuanya. Hanya 10 suap saja” bujukku lagi.

Matanya melotot sempurna “10 suap ? kau gila ? satu suap saja aku tidak mau. Sudahlah, kau ini memaksa sekali sih.”

“Hanya 10 suap chagia” ujarku berusaha bersabar.

Shireo. 1 suap ” tawarnya.

“ 9 suap ?” tawarku juga

“1 suap”

“Yak. Aku sudah menurunkan tawaranku, kenapa kau tidak menaikan tawaranmu” astaga, dimana ada orang yang tawar-tawaran hanya untuk makan.

“2 suap ?” tawarnya tak rela

“8 suap”

“Kyu,…” rengeknya tak terima “Ini tawaran terakhir. 3 suap, atau aku tidak mau makan sama sekali” lanjutnya, sepertinya ia benar-benar putus asa melawanku. Hahahah… yeah, lumayanlah 3 suap dari pada tidak sama sekali.

“Ck, baiklah. Sekarang buka mulutmu” aku menyodorkan suapan pertama kemulutnya. Namun ia masih mengunci mulutnya “Cepat chagia !” geramku pelan. Yeoja ini membuatku emosi saja.

“Hikshikshiks… kau menyebalkan Kyu” omelnya sambil menangis kecil. Tapi tetap membuka bibirnya sedikit

“Buka yang lebar, sendok ini tidak akan masuk jika mulutmu hanya terbuka seperti itu” ia menuruti. Membuka mulutnya lebih lebar, dengan cepat aku menyuapkan makanan itu kemulutnya.

“Kau benar-benar menyebalkan” omelnya lagi sambil mengunyah makanannya.

“Ne, semua orang tau aku menyebalkan”

“Aku benci padamu”

“Memang kapan kau tidak membenciku ?”

“Kau tidak sayang lagi padaku”

“Aku semakin sayang padamu”

“Kau jahat”

“Kapan aku pernah baik ?”

“Kau…..”

Yeah, apa katamulah chagia, yang penting kau mau makan. Tak peduli kau mengomel sepanjang apa. Hahaha… dasar yeoja aneh. Mana ada orang makan sambil mengomel.

Author Pov

“YUNANI ????” Ha Won terkejut saat tiba-tiba Kyuhyun menyodorkan dua buah tiket liburan diatas tumpukan berkas di meja kerjanya. Saat ini Ha Won sedang mengerjakan sebagian tugas kantornya di sebuah ruangan dalam apartemennya yang mereka rubah menjadi kantor. Semenjak Jaera menikah, Hyukie melarangnya untuk bekerja. Dan sampai saat ini ia masih belum mendapatkan pengganti yang tepat. Sudah beberapa kali ia mengganti staffnya karena merasa staff-staff tersebut tidak ada yang mumpuni menurutnya. Hingga semua kerjaan harus Ha Won sendiri yang meng-handle-nya. Dan karena Kyuhyun paling tidak suka melihatnya lembur hingga malam dikantor. Alhasil, ia harus membawa pekerjaannya ke apartemen.

Kyuhyun hanya tersenyum menanggapi keterkejutan yeojanya, minggu lalu ia sengaja meminta Ha Won untuk mengambil cuti selama 1 minggu agar mereka bisa berlibur bersama. Yah, sepertinya pihak manajemen sedang berbaik hati memberikan semua member SuJu waktu istirahat beberapa hari. Dan ia, sungguh amat sangat ingin berlibur. Kesibukannya dan Ha Won, sama-sama membuat mereka jarang menghabiskan waktu bersama selain di apartemen.

“Ne, apa kau suka ?”

“Tentu saja. Aku dengar disana pantainya sangat indah. Pantai ? Pantai ???? AAAAA…… aku suka – aku suka !!!!” teriak Ha Won senang. Ia melompat dari kursinya dan langsung memeluk Kyuhyun. Kyuhyun hanya bisa menyambut pelukan Ha Won dengan senang hati. Tak ada yang bisa membuat seorang Jung Ha Won histeris selain menyebut kata pantai. Yeoja ini amat sangat tergila-gila dengan yang namanya laut, pantai, atau apalah yang berhubungan dengan air. Ck, untung saja dia tidak tertarik dengan Donghae hyung si ikan Mokpo itu, secara si ikan itu rumahnya saja sudah didekat pantai. Ucap Kyuhyun dalam hati.

“Siapa saja yang akan berlibur bersama kita ? tidak mungkin hanya kita berdua kan ?” Ha Won melepaskan pelukannya dan menatap Kyuhyun curiga.

Sementara Kyuhyun hanya memandangnya malas, kenapa yeoja ini tidak pernah bisa langsung percaya padanya. Selalu saja curiga, menyebalkan. Batin Kyuhyun kesal “Ck, kau ini selalu saja berpikiran buruk tentangku. Tidak mungkin pula aku hanya mengajakmu saja. Kecuali saat kita bulan madu nanti. Kalau untuk saat ini, Hyuk hyung, Jaera, dan Wookie hyung juga akan ikut bersama. Sedangkan yang lain sudah ada rencana masing-masing” jelas Kyuhyun.

“Jaera ikut ?” tanya Ha Won tak percaya.

“Ne, si monyet itu bilang ia juga ingin sekalian bulan madu. Cih, menggelikan. Tidakkah dia sadar hasil yang sudah dicapainya didalam perut Jaera. Bisa-bisanya ia masih ingin bulan madu”ujar Kyuhyun sewot.

Ha Won memandang Kyuhyun sebal, bocah Autisnya ini selalu saja emosi jika membicarakan pernikahan Hyuk Jae dan Jaera. Kenapa ? Tentu saja karena dia iri. Pasalnya dia yang dari dulu sudah ribut ingin menikah. Harus didahulukan oleh hyungnya yang baru saja berpacaran beberapa bulan. Dan yang lebih membuatnya kesal, karena semenjak Jaera menikah ia jadi tidak bisa menginap lagi di apartemen Ha Won sebab kini tidak ada yang mengawasi. Dan itulah yang membuatnya selalu uring-uringan jika Ha Won menyuruhnya pulang ke dorm saat malam hari.

@YUNANI

“Kyaaa…. Yunani… Pantai… Pantaiiii !!!!!” Ha Won kembali histeris saat tiba di hotel yang tidak begitu jauh dari Pantai. Hilang sudah semua sikap gengsinya. Pemandangan pantai yang terlihat dari hotel tempat mereka menginap, membuatnya tak bisa menahan diri. Ia tidak peduli dengan tatapan beberapa orang disekitarnya yang menatapnya aneh. Ia cuek saja karena merasa orang-orang itu juga tidak mengerti apa yang dia ucapkan. Tapi Kyuhyun segera menarik Ha Won kearahnya dan langsung membekapkan tangannya pada mulut Ha Won.

Sontak saja teriakan yeoja itu terhenti seketika “Eummmppphhhhhh…….” jerit Ha Won tertahan, sambil memukul-mukul tangan Kyuhyun yang membekap mulutnya. Sementara Hyuk Jae, Jaera dan Ryewook sudah lebih dulu masuk kedalam hotel tanpa mempedulikan pasangan Autis itu.

“Janji tidak akan berteriak memalukan seperti tadi ?” tanya Kyuhyun saat Ha Won terus memukul tangannya. Ha Won mengangguk patuh.

Kyuhyun segera melepaskan bekapannya, tapi yang didapat justru sebuah injakan dikakinya “Yak, babo. Tanganmu itu bau. Aaaarrrgghhhh,, kau menyebalkan Cho Kyuhyun. Ieh, tanganmu itu tidak steril bodoh !” omel Ha Won kesal sambil menggosok-gosokan mulutnya dengan punggung tangan,  kini  Kyuhyun mendapatkan tambahan tendangan di tulang keringnya.

“Yak. Sakit ! Makanya kau jangan berlebihan. Melihat pantai saja, sampai histeris seperti itu. Memalukan !” ejek Kyuhyun, lalu meninggalkan Ha Won yang masih mendumal kesal sambil terus menggosok mulutnya untuk menghilangkan bekas bekapan Kyuhyun.

“Aku sekamar dengan Jaera kan ?”tanya Ha Won memastikan, saat mereka sudah masuk ke loby hotel.

“Wae ? kau berharap satu kamar denganku ? eoh ?” goda Kyuhyun sambil menyeringai jahil “Tidak masalah. Kajja !” Kyuhyun langsung menarik tangan Ha Won.

“Kyaaa… dasar gila. Lepaskan !” protes Ha Won sambil menarik tangannya dari genggaman Kyuhyun.

Kyuhyun hanya tersenyum menanggapi kehebohan yeojanya “Aniyo. Kau ini panik sekali sih. Kau aman dariku sekarang. Cah, kau akan sekamar dengan Jaera. Jangan biarkan mereka menikmati bulan madunya. Arra ?” bisik Kyuhyun sebelum mendorong Ha Won agak mendekati Jaera yang tengah membujuk Hyuk Jae agar mengijinkannya sekamar dengan Ha Won.

“Shireooo… aku mengajakmu kemari untuk menikmati bulan madu kita yang sempat tertunda. Kenapa kau malah tidur dengan miss Steril itu. Aigooo.,… ini membuatku pusing saja. Yak. Cho Kyuhyun. Kemarin kau bilang Ha Won akan tidur sendiri. Kenapa sekarang dia tidur dengan Jaera. Lalu bagaimana denganku ?” Protes Hyuk Jae kesal. Rusak semua rencana yang telah ia susun matang-matang untuk bisa menikmati bulan madunya.

“Dasar Monyet yadong. Kau tidak lihat kondisi istrimu yang sedang hamil begitu, apa kau tidak kasihan ? Ckckcck… kasihan sekali anakmu nanti, punya appa yang hanya memikirkan kesenangannya sendiri.” Kyuhyun mulai memprovokasi.

Dan Hyuk Jae dengan polosnya, menanggapi ucapan itu dengan serius. Ia terdiam sambil memandang istrinya. Benarkah aku seorang appa yang egois ? pikirnya. Matanya terus memandangi perut istrinya yang kian membesar. Sebenarnyan ia amat sangat tidak rela harus berbeda kamar dengan istrinya. Tapi ya, mau bagaimana lagi.

“Baiklah, aku akan sedikit mengalah. Tapi ingat, hanya sedikit. Aku tidak mau menyia-yiakan waktu luangku tanpa istriku. Dan kau Cho Kyuhyun, bawa yeoja-mu saat aku sibuk dengan istriku. Arraseo !” omel Hyuk Jae kesal. Lalu berjalan meninggalkan 4 orang yang memandangnya heran karena daritadi terus mengomel tidak jelas.

***

Ha Won baru saja keluar dari kamar mandi, saa tiba-tiba saja ponselnya berdering. Ia segera berjalan ke meja nakas disamping tempat tidur. Matanya membulat saat melihat nama yang tertera di ponselnya. Mr. Autis , VIDEO CALL ???? Bagaimana ini ? Ia benar-benar panik. Kenapa ? karena saat ini ia hanya mengenakan handuk. Tidak mungkin ia mengangkat video call Mr. Autisnya itu dalam keadaan seperti ini.

Ia segera menghampiri Jaera, yang tengah meluruskan kakinya ditempat tidur. Tubuhnya agak sedikit lelah menempuh perjalanan panjang hari ini. Ia mengelus perutnya yang tadi sempat sedikit keram.

“Jaera-ah, cepat angkat” Ha Won segera menyerahkan ponselnya ketangan Jaera.

Jaera yang tidak mengerti tetap menerima ponsel itu dengan pandangan bingung. “Mwoya ?”

Aigooo… angkat ponsel itu ! atau Mr. Autis itu akan mengomel jika tidak segera diangkat.”

“Kenapa harus aku ?”

Ha Won mengerang kesal melihat ketidak tanggapan sahabatnya ini “Ny. Lee… apa kau tidak lihat keadaanku sekarang. Tidak mungkin aku menjawab video call-nya dengan keadaan seperti ini. Cepat angkat dan bilang aku sedang berpakaian”

Shireo” tolak Jaera cepat “Mr. Autismu itu akan marah jika bukan kau yang mengangkat panggilannya”

“Biar saja. Cepat Jaera, sebelum ia bertambah marah nanti”ujar Ha Won tak sabar.

Sambil memberengut sebal, Jaera menyentuh tanda answer pada ponsel yang sejak tadi berdering itu. “Wae ?” tanya Jaera sebal saat melihat wajah Kyuhyun muncul di layar ponsel.

Kyuhyun langsung mengerutkan keningnya saat bukan wajah sang kekasih yang dilihatnya “Yak. Mana miss Steril-ku ? Kenapa malah wajah tidak seberapamu itu yang muncul ?”

“Cih, kau pikir wajahmu tampan ? eoh ? Bahkan monyetku lebih tampan darimu” balas Jaera tak terima.

“Ck, terserah apa katamu. Sekarang, mana YEOJA-KUUUUU……?????” teriak Kyuhyun

“Berisik bodoh. Kau kira aku tuli berteriak seperti itu. Dasar Autis !” ujar Jaera kesal. Benarkan, Kyuhyun akan marah jika bukan Ha Won yang mengangkat panggilannya. Gerutu Jaera dalam hati “Yeoja-mu sedang berpakaian. Wae ?”

Mata Kyuhyun membulat, disusul senyum jahilnya “Jinja ? Sedang berpakaian ? Whoooaaahhhh,,, mana ? mana ? mana ? arahkan padanya !”

“Yak. Dasar YADONG !!!” Teriak Ha Won saat mendengar suara Kyuhyun. Ha Won buru-buru segera memakai pakaiannya. Setelah selesai berpakaian, Ha Won segera menyambar ponselnya dari tangan Jaera yang masih menatapnya sebal.

Wae ? Kau ini tidak sabaran sekali !” ucap Ha Won saat ia sudah dapat melihat wajah Autis namjanya.

“Mana ? katanya kau sedang berpakaian. Ck, kenapa cepat sekali ?” tanya Kyuhyun saat sudah melihat Ha Won dengan pakaian lengkap.

Ha Won mencibir kesal “Dasar Yadong ! memangnya apa yang mau kau lihat, huh ?”

Kyuhyun tersenyum mesum sebelum menjawab pertanyaan Ha Won “Tentu saja yang selalu kau tutupi. Hehehhe..”

KLIK.

Tanpa berpikir Ha Won langsung mematikan sambungannya. Ia sedang malas meladeni bocah Autis yang terkadang mesum itu.

***

“Menyebalkaaaaannnnn…!!!” jerit Ha Won kesal begitu ia dan Jaera sudah tiba di kamar mereka. Sungguh, ia benar-benar kesal dengan Mr. Autis itu. Ia ingin kepantai, Pantaiiiii….!!! jeritnya dalam hati. Tapi ketiga namja tua itu malah mengajaknya berjalan-jalan ke tempat-tempat yang banyak menyimpan sejarah. Oke, Ha Won akui ia juga menikmatinya. Panoramanya memang sangat amat menakjubkan dan luar biasa indah. Tapi tidak ada tempat yang lebih menggairahkan baginya selain Pantaiii,.,,, AAAARGGGHHH…. aku ingin kepantai !!!! Lagi-lagi ia menjerit dalam hati. Karena tidak mungkin ia menjerit sungguhan bisa-bisa seluruh penghuni hotel ini akan segera menyerbu kamarnya.

Tapi bocah Autis-nya itu selalu saja menundanya, ada saja alasan yang diberikan. Sudah terlalu malamlah, pantai sedang ramailah. Hellloooo,,, he’s stupid or what ? batin Ha Won kesal. Yang namanya pantai tentu saja ramai. Jika sepi itu kuburan. Aigooo…. rasanya ia ingin sekali menggigit pipi tembam manusia Autis itu. Tidak tahukah ia, jika aku sudah sangat menunggu-nunggu agar bisa menikmati pantai Yunani. Menyebalkan. Menyebalkan. Menyebalkan !!! rutuk Ha Won sebal. Ia merebahkan tubuhnya di kasur.

“Jaera-ah, aku curiga. Sebenarnya mereka itu mengajak kita berlibur atau hanya sekedar mencari fotografer gratis ? Bayangkan saja, seharian ini kemanapun kita berjalan selalu saja mereka minta kita foto. Menyebalkan. Pokoknya besok aku mau kepantai. Terserah jika mereka tidak mau ikut, aku akan kesana sendiri. Bagaimana denganmu ?” tanya Ha Won  pada Jaera yang sedang duduk sambil membalur kakinya dengan lotion, dia baru saja selesai mandi. Cepat sekali mandinya ? Jangan-jangan dia tidak mandi. Pikir Ha Won heran. Ah, terserahlah. Ia tak mau ambil pusing.

“Boleh, aku juga sudah tidak sabar ingin melihat turis-turis lain yang ada disana. Sepertinya banyak bule-bule juga ya. Hahahah…”

Ha Won melirik Jaera sebal “Cih, gayamu seolah kau berani saja mendekati mereka. Tidak lihat apa yang ada di perutmu, huh ?”cibirnya. Jaera tak menangapi cibiran sahabatnya itu, ia cuek saja melanjutkan kegiatannya.

Tiba-tiba ponsel Ha Won dan Jaera berdering bersamaan. Mereka segera melihat pesan yang masuk ke ponsel mereka, tertera jelas nama namja mereka masing-masing. Sejenak kemudian mereka berpandangan.

“Kyaaaa…. Akhirnya… Mereka setuju juga….” Tariak mereka bersamaan, tertawa senang seperti bocah mendapatkan mainan. Semoga saja teriakan itu tidak didengar 3 namja di kamar sebelah.

“Pantaiiii… Yuhuuu… ini baru namanya berlibur. Diving, Snorkling, atau… Surfing mungkin?”  ujar Ha Won bersemangat.

Jaera menghentikan tawa saat mendengar kata-kata sahabatnya itu “Mwoya ? memangnya bisa melakukan itu semua disini ?” tanya Jaera tak yakin.

Molla. Kita coba saja dulu, karena setahuku pantai di Asia lebih indah dan lebih cocok untuk melakukan itu semua” jawab Ha Won. Ia sendiri juga tidak tahu bagaimana kondisi pantai Yunani.

“Yak, babo. Lalu kenapa kau sebegitu yakinnya tadi ?”

“Aish, terserahlah. Bagiku yang penting aku kepantai. Kau tahu ? melihat hamparan laut itu bisa membuat pikiranmu tenang. Aaaaaaaaaa    I LOVETHE BEACH….” teriak Ha Won lagi. Dia bukan seperti dirinya jika sudah berhubungan dengan pantai. “Oh iya, apa kau sudah menyiapkan bikini ?”

Jaera menyeringai lebar “Tenju saja”

Kedua yeoja itu tersenyum misterius.

Kyuhyun Pov

“Eoh ? Kau ? ada apa ?” tanya Ha Won saat membuka pintu kamarnya. Aku menerobos masuk.

“Jaera-ah, kau dipanggil monyetmu” ujarku pada Jaera, sekaligus menjawab pertanyaan Ha Won.

Jaera yang sedang membuka lemari pakaian segera menoleh. “Benarkah ? kenapa ia tidak menelponku ?”

“Mana aku tahu. Sudah pergi sana, sepertinya suamimu memerlukan sesuatu” usirku. Jaera cemberut sebal mendengar ucapanku. Tapi ia tetap pergi juga. Cih, suami istri sama saja.

Aku tersenyum melihat yeoja-ku yang sedang sibuk membalur kakinya dengan lotion. Ia sedikit membungkuk membelakangiku, mengangkat kakinya keatas kursi kecil didepan meja rias. Aku mendekat kearahnya dan ikut membungkuk sambil memeluknya dari belakang. “Perlu bantuan ?” bisikku pelan.

“Tidak !”jawabnya tegas. Ck, kenapa menjawabnya cepat sekali.

Wae ?” tanyaku

“Karena aku sudah selesai.” Jawabnya sambil menegakkan badan. Melepaskan tanganku dari pinggangnya, tapi aku tidak mau. “Aish, lepaskan mr. Autis. Kau ini mengganggu jalanku saja.” Protesnya

Aku tidak bergeming, masih setia memeluknya. Meski ia berusaha melepaskan diri “Apa kau tidak ingin tahu alasan Hyuk hyung menyuruh Jaera kekamar kami ?” pancingku. Ha Won termasuk orang yang cukup penasaran, mudah sekali memancingnya. Hahahah…

Ia menghentikan gerakannya “Mwoya ?” tanyanya penasaran. Kini ia membalikan badannya menghadapku.

Aku tersenyum seraya mendekatkan bibirku ketelinganya, dan membisikan sesuatu. Ia terkejut dan mendorong bahuku. “Mwo ? Yak, kau gila. Kenapa kau malah mendukungnya ? Bukankah kemarin kau yang bilang jangan biarkan mereka menikmati honeymoon-nya” protesnya lagi.

Aku semakin mendekap tubuhnya yang kembali mencoba menghindar “Biar saja, mereka kan sudah suami istri. Meskipun aku sebal karena mereka membuatku iri. Tapi yah, bagi kami kaum pria ada sebagian hal yang harus dipenuhi. Terutama bagi yang sudah menikah.” Jelasku. Ia segera menatapku curiga. Oh God. Apa aku salah bicara ? “Tidak. Aku belum pernah melakukannya, jika itu yang membuatmu curiga. Sungguh !” ucapku meyakinkan. Gila, jangan sampai ia berfikir aku juga pernah melakukannya. Yah, meskipun aku sangat ingin. Aku lebih baik menuntaskannya sendiri daripada mencarinya diluaran. Selain tidak baik untuk kesehatan, aku juga masih takut dosa.

Aku hanya ingin dan akan melakukannya dengan dia ! Yeoja cerewet yang sudah menjadi tujuan hidupku. Ia masih terlihat tidak percaya. Tapi tidak memprotesku sama sekali “Lalu Wookie oppa bagaimana ? tidak mungkin ia tetap disanakan ?” tanyanya lagi. Sepertinya ia menyerah, setelah lelah terus berusaha melepaskan diri dari dekapanku tapi tidak berhasil. Kini tangannya sibuk memuntir-muntir ujung lengan kaus yang aku kenakan.

“Dia sedang keluar, ingin membeli sesuatu katanya” jawabku. Mataku terus memuaskan diri memandang wajah cantiknya. Tidak pernah, meski sudah sekian tahun aku bersamanya aku sama sekali tidak pernah bosan menatap wajah ini. Ia mempunyai caranya sendiri untuk memaku hati dan pandanganku hanya kepadanya. Tuhan, hanya kau yang tahu sebesar apa aku mencintainya. Sungguh, seandainya tidak ada syarat itu dari orang tuanya. Sudah sejak lama aku mematenkannya menjadi milikku.

“Tapi bagaimana jika nanti dia kembali ?”

“Sepertinya masih lama. Dan lagi aku sudah memberi tahunya tadi” ia mengangguk mendengar penjelasanku.

Lalu mendorong dadaku pelan “Kalau begitu cepat lepaskan aku. Bukankah hari ini kita akan kepantai ?” tanyanya memastikan. Ck, yeoja ini jika sudah bicara tentang pantai semangat sekali.

Ne” jawabku singkat, mengecup pipinya sekilas sebelum melepaskan dekapanku.

Ia berjalan menuju lemarinya, aku membaringkan badanku di tempat tidurnya. “Kau sedang mencari apa ?” tanyaku sambil lalu.

“Bikini” jawabnya singkat.

MWO ???”sontak aku bangkit dari posisi tidurku. “Bikini ?” tanyaku tak percaya. Kuharap telingaku salah dengar.

Ne. Wae ?”ujarnya sambil menatapku datar. Aku melihat benda yang di pegangnya.

“Siapa yang mengijinkanmu untuk memakai bikini ?” tanyaku sambil menggertakan gigi. Aku menatap matanya tajam. Lebih baik aku mengulitinya hidup-hidup dari pada membiarkan pandangan lapar pria-pria itu saat melihatnya memakai bikini. Melihat pandangan para namja saat ia berpakaian tertutup saja sudah membuatku geram. Apalagi jika ia memakai bikini. Kau sedang mencari mati jika melakukan itu Nona Jung.

Ia menatapku tak mengerti. “Memangnya kenapa ? ini di pantai Cho Kyuhyun. Tidak mungkin aku memakai piyama” jawabnya.

“Lebih baik aku memakaikanmu pakaian perang daripada membiarkanmu memakai bikini laknat itu. Berikan padaku !” aku berjalan mendekatinya yang masih terlihat bingung dengan sikapku.

Ha Won Pov

Kyuhyun berjalan dengan marah kearahku. Aku masih menatapnya bingung. Sebenarnya ada apa dengan namja ini ? Selama ini aku memang belum pernah memakai bikini didepannya. Tapi apa salahnya ? Ini kan di pantai. Bukankah itu hal yang wajar ? Ia semakin mendekat kearahku . Aku menyembunyikan bikiniku di balik badan.

“Berikan chagia !” pintanya dengan nada mengancam. Astaga, sebenarnya dia ini kenapa ?

“Untuk apa ? Kau tidak berpikiran untuk memakainyakan ?” tanyaku heran.

Ia menggumamkan sesuatu seperti umpatan atau makian, tidak jelas apa. Lalu kembali menatapku tajam. Dan kembali ia menunjukan tatapan membunuhnya itu. Hanya satu hal yang bisa menjelaskan tatapan itu. MARAH. Itu adalah tatapan yang selalu ia keluarkan jika sedang marah. Tapi kali ini marah karena apa ? Aku tidak merasa….

OMOOO…. jangan bilang dia marah karena bikini ini ? Aku menelan ludahku dengan susah payah saat menyadari apa penyebabnya. Kenapa jika disaat seperti ini bahkan ludahkupun terasa pahit ? Ia terus berjalan perlahan kearahku, jarak dari tempat tidur ke lemari pakaian hanya beberapa meter. Tapi ia sengaja memperlambat jalannya, melangkah ponggah dengan tujuan untuk menggintimidasiku.

Ya Tuhan…

“Berikan padaku !” ini perintah bukan permintaan. Aku tahu pasti itu. Tak ada yang bisa membantah seorang Cho Kyuhyun, terutama saat ia marah. Aku masih menyembunyikan bikini itu, haruskah aku memberikannya ? Tapi aku ingin pakai bikini. Ia masih menungguku dengan tangan terbuka.

Aku merengutkan wajahku seraya menyerahkan bikini yang sudah lama kusiapkan bersama Jaera ini. Sedikit tidak rela memberikan bikini itu kepadanya. Ia segera menyambar bikini tersebut dengan cepat.

“Jangan pernah bermimpi untuk memakai pakaian seperti ini selain dihadapanku !” ancamnya. Aku masih menatapnya kesal. Kenapa hanya keinginan dia saja yang harus dituruti ? Egois !

“Tapi kenapa ? Kau belum menjelaskan alasanmu melarangku” tuntutku meminta penjelasannya. Ia membelakangiku dan kembali ke tempat tidur setelah sebelumnya melempar bikini tersebut ke ranjang.

“Kau tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti ?” aku tak menjawab, masih menunggu penjelasannya. Ia kembali menatapku tajam “Menjagamu dari pandangan namja saat kau berpakaian lengkap saja sudah begitu sulit. Apalagi jika kau memakai pakaian laknat ini.” semburnya emosi.

Ck, masalah itu lagi. Sampai kapan dia akan cemburu buta begitu ? Ku akui aku lumayan senang dengan rasa cemburunya, itu juga membuktikan sebesar apa rasa cintanya. Tapi tidak yang berlebihan seperti ini.

“Ini bukan di Korea Kyu. Masyarakat Eropa sudah biasa dengan penampilan seperti itu. Ayolah, kan ada kau di dekatku tidak mungkin mereka berani macam-macam” ujarku sedikit berusaha menepis pemikiran negatifnya.

“Tidak ada kompromi untuk kali ini. Sampai kapanpun aku tidak akan membiarkanmu memakai pakaian terbuka di depan umum”  ucapnya tegas. Tanpa memberi celah untuk bisa diganggu gugat.

Aku menarik nafas kesal melihat tingkahnya “Tapi Kyu…”

“Kau benar-benar ingin memakai bikini ini ?” tanyanya dengan sebelah alis terangkat. Aku mengangguk pelan. Apa dia akan berubah pikiran ? “Tenang saja, suatu saat kau akan mengenakannya. Bahkan setelah kita menikah, aku mewajibkanmu memakai bikini seperti ini saat berenang dirumah. Jadi kau tidak perlu khawatir chagia. Kau bisa berpenampilan seterbuka apapun, bahkan tanpa pakaian sekalipun. Tapi itu hanya di depanku. Kau dengar ? Hanya didepanku !” Jelasnya sambil menyunggingkan senyum kemenangan.

Shit, aku benci melihatnya berhasil mengendalikanku. Dan bodohnya aku, kenapa aku selalu menuruti keinginannya dan patuh pada kendalinya ? Apa cintaku begitu membutakan hingga untuk sekedar membantah saja tidak bisa ?

Aku menghentakan kakiku kesal melihat tingkahnya. Lalu berjalan ke tempat tidur dan membaringkan badanku membelakanginya.

“Kau marah ?” tanyanya sambil mencolek pinggangku. Aku segera menepis tangannya. “Baiklah, terserah padamu. Mau marah atau bagaimana. Yang pasti aku tidak suka kata-kataku dibantah. Terlebih lagi dilanggar” aku masih tak menanggapi ucapannya. Aku benar-benar kesal dengannya.

Ck, mulutku kering karena terus mendecak kesal sejak tadi. Aku bangkit dari tidurku, duduk sambil mengambil tasku yang kuletakan di meja nakas samping tempat tidur. Dari sudut mataku aku dapat melihat mr. Autis itu memperhatikan gerak-gerikku. Masa bodoh, aku tidak menggubrisnya. Aku mencari-cari permen yang seingatku masih tersisa beberapa didalam tasku. Aku memeriksanya, dan ternyata hanya ada satu.

“Apa itu ?” tanyanya melihat apa yang ku pegang.

“Permen”

“Untukku” pintanya.

Shireo. Hanya ada satu”

“Ya sudah, berikan padaku !” pintanya lagi.

Ia ingin mengambilnya, tapi aku segera membuka bungkus permen itu dan memasukannya kedalam mulutku “Sudah habis” ujarku sambil meliriknya sebal. Arrrggghhhh,,,, aku benar-benar kesal dengan namja Autis ini.

Ia tak bergeming dari posisinya. Tapi setelah beberapa saat, ia menyunggingkan senyum evil-nya. Lalu perlahan mendekatiku. Aku memundurkan tubuhku ke kepala tempat tidur.         Ck, apalagi yang mau di lakukan bocah Autis ini ? Belum cukupkah tadi sudah membuatku kesal ?

Belum sempat aku memikirkan apa yang hendak ia lakukan. Kini kudapati bibirku sudah merasakan sesuatu yang lembut dan basah. Aku mengerjap sesaat sebelum menyadari bibirnya yang tengah bekerja dengan aktif dibibirku. Aku bertahan dengan mengatupkan bibirku. Sialan, aku benci kecolongan seperti ini. Ia tak hilang akal. Bibirnya membelai dan menghisap bibirku dengan sangat lembut. Menggoda bibir atas dan bawahku agar bersedia memisahkan diri satu sama lain.

Dan aku benar-benar mengutuki bibirku yang bekerja diluar kendali, bibirku berkhianat dengan menuruti bujukan namja Autis ini. Ia segera melesakan lidahnya begitu menemukan sedikit celah. Menguasai bibirku, dan menjelajahi isi mulutku. Aku tahu ia melakukan ini untuk mendapatkan permen yang tadi kuemut. Kami sudah sering berebut makanan dengan cara seperti ini. Terlihat menjijikan mungkin. Tapi sungguh, bagi kami ini sangat menyenangkan. Siapa yang mengajariku ? Tentu saja namja mesum ini. Ia selalu mengajariku yang tidak-tidak. Mencemari kepolosanku saja.

Perhatianku kembali pada bibirnya yang masih betah menjelajahi mulutku. Bukannya segera mengambil permen itu, ia sengaja berlama-lama menikmati bibirku. Menggerakan lidahnya memutar-mutar permen itu dimulutku. Dasar mesum. Aku mulai kewalahan membalas ciumannya. Astaga, nafasku ? nafasku ? Aku segera mendorong permen tadi dengan lidahku agar memasuki mulutnya. Aku tidak kuat meneruskan ciuman ini. Aku masih butuh bernafas.

Kudorong bahunya setelah permen sialan itu masuk kemulutnya. Memisahkan tautan bibir kami. Kuhirup oksigen sebanyak-banyaknya. Namja ini selalu seperti itu, menyebalkan. Aku mendelik kesal kearahnya, yang sedang tersenyum penuh kemenangan. “Permen yang sangat manis chagia” ucapnya sambil mengemut permen itu dengan gaya yang sangat menjiikan menurutku.

“AKU BENCI PADAMU CHO KYUHYUN !  DASAR MANUSIA AUTIS. YADONG !!!” teriaku kesal sambil mendang-nendang kecil pahanya yang ada didekatku.

Hyuk Jae Pov

Hah… akhirnya tersalurkan juga. Hufh, leganya…

Aku tersenyum puas sambil memandang istriku yang kini menutupi tubuh polosnya dengan selimut. Walaupun tadi ia sempat menolak dan protes, karena merasa tidak enak dengan yang lain. Tapi aku berhasil meyakinkannya, dan membuatnya tidak bisa menolakku. Hahahah… lagi pula siapa yang bisa menolak pesonaku ?

Gomawo yeobo” ucapku sambil mengecup ringan bagian atas dadanya yang sedikit terlihat dari balik selimut. Ia segera menarik selimutnya lebih keatas lagi. Ck,kenapa dia pelit sekali ?

Ne, aku tidak tahan melihat wajah memelasmu itu. Menyedihkan ” jawabnya datar. Aishh, orang ini. Tidak bisa romantis sedikit ya ? Mana ada orang yang bicara seperti itu setelah bercinta. Menyebalkan. “Wookie oppa kemana ? Kau tidak mengusirnya hanya untuk melakukan ini kan ?” tanyanya curiga.

“Tidak. Tadi dia pamit ingin membeli sesuatu. Aku juga heran kenapa ia belum kembali” jawabku masih dengan posisi menyamping menghadapnya yang masih berbaring. Ku elus perutnya yang kian membesar. Sebenarnya aku kasihan melihat kondisinya, tapi aku benar-benar sedang ingin. Maafkan appa sayang, appa harap kau mengerti kondisiku. Kini aku dan Jaera tidak terlalu khawatir lagi, karena saat kami cek up ke dokter kandungannya. Dokter bilang itu tidak masalah asalkan melakukannya dengan berhati-hati.

“Kita jadi kepantaikan oppa ?” tanyanya.

Sebenarnya aku lebih senang menghabiskan waktu diranjang bersamanya. Tapi aku yakin dua namja reseh ditambah satu yeoja cerewet itu. Akan menjadi gabungan yang sangat tepat untuk menciptakan keributan demi bisa mengganggu kesenanganku. “Ne, tentu saja.” Jawabku masih terus mengelus perutnya.

“Aku mau pakai bikini” ujarnya riang.

MWO ?” tanyaku terkejut. Bikini ? Dengan perut sebesar ini ? Apa dia gila ?

Ia terpejam sesaat, saat mendengar suara terkejutku yang tepat didepan wajahnya “Yak. Pelankan suaramu !”

“Kau gila ya ? Saat badanmu langsing saja aku tidak akan mengijinkanmu. Apalagi saat hamil begini. Kau mau terlihat seperti kura-kura huh ?” tanyaku kesal. Membayangkan dia memakai bikini dengan kondisi hamil membuatku bergidik ngeri. Oke, mungkin aku akan merasa senang jika dia melakukan itu dihadapanku. Meskipun terlihat aneh. Aku yakinkan, itu masih sangat bisa menggodaku. Tapi tidak jika didepan umum. Oh God. Kenapa yeoja ini bisa berpikiran seperti itu  ?

Wae ? Aku dan Ha Won sudah sepakat akan memakai bikini” ucapnya tanpa mempedulikan tatapan kesalku.

“Ha Won ?” tanyaku tak percaya. “Apa kau yakin dia berani memakainya ? Aku yakinkan kau. Dia akan mati lebih dulu sebelum bisa memakai bikini itu. Kau seperti tidak tahu saja se-protectif apa mr. Autis-nya itu. Kyuhyun tidak akan membiarkan Ha Won memakainya, atau bahkan hanya sekedar memikirkannya” lanjutku. Memang benar, Kyuhyun akan amat sangat protectif jika menyangkut yeoja-nya itu. Kemana-mana saja, Ha Won harus selalu memberitahunya. Ia bahkan masih sempat menanyakan keberadaan yeoja itu, meski kami sudah bersiap naik keatas panggung. Benar-benar.

Jaera terlihat memikirkan ucapkanku “Benar. Manusia Autis itu sangat berlebihan. Aku terkadang kasihan dengan Ha Won. Ia tidak bisa kemana-mana meski tidak ada Kyuhyun di sampingnya. Dan lagi Kyuhyun sepertinya punya mata dimana-mana. Ia bahkan tahu jika Ha Won berbohong sedikit saja. Ckckck… berlebihan”

“Berarti kau sangat beruntung karena mempunyai suami sepertiku. Benarkan ?” ujarku bangga.

Ia memandangku aneh “Yang ada aku kerepotan karena selalu meladeni sifat Yadong-mu yang sudah tingkat tinggi itu” cibirnya asal. Ck, benar-benar pujian yang sangat baik dari seorang istri. Bukan begitu ? Cih, apa dia tidak bisa bersikap romantis sedikit saja.

Author Pov

Dengan sedikit tidak rela Ha Won berjalan mengikuti Kyuhyun yang terus menggandeng tangannya sejak keluar dari kamar hotel tadi. Ia benar-benar mengutuki sikap Kyuhyun yang begitu protectif terhadapnya. Kenapa ?

Karena saat ini ia harus berpuas diri mengenakan baju pantai yang di belikan Kyuhyun sebagai ganti dari bikininya yang disita namja itu. Baju longgar yang di padu dengan celana selutut. Benar-benar ingin membuatnya tampil buruk. Ha Won harus mau memakainya jika ia berkeras ingin kepantai. Dan baginya itu bukan halangan yang berarti demi bisa sampai kepantai.

Kini mereka sudah sampai di pantai dan sedang berjalan menghampiri Hyuk Jaera, Jaera, dan Ryewook yang sudah lebih dulu sampai.

“Kau !” ujar Ha Won dan Jaera bersamaan. Mereka menatap pakaian yang mereka kenakan masing-masing. Sama persis. Sontak keduanya segera memandang namjanya masing-masing, untuk meminta penjelasan.

“Aku tidak tahu jika Hyuk hyung juga membelikan baju yang sama untuk Jaera.” Jelas Kyuhyun lebih dulu.

“Aku juga. Mana aku tahu jika dia juga membelikannya untuk Ha Won” balas Hyuk Jae.

“KALIAN SAMA-SAMA MENYEBALKAN !”ucap kedua yeoja itu kompak.

“Kompak sekali” kata Kyuhyun dan Hyuk Jae bersamaan. Mereka saling menoleh saat menyadarinya.

“Cih, sejak kapan kalian kompak begitu ?” sindir Ha Won malas.

“Dia yang mengikutiku”protes Kyuhyun.

“Yak. Untuk apa aku mengikuti bocah Autis sepertimu.”

“BERHENTIIIIIIIIIIIIIII………….!!!!!!!”teriak Ryewook yang pusing melihat perdebatan dua pasangan abstrak didepannya ini. Sepertinya keputusan untuk ikut bagian dalam liburan ini salah besar. Bukannya me-refresh otak, yang ada justru semakin memperkeruh suasana.

“Kalian ini selalu membuatku pusing tahu. Tidak bisakah kita liburan dengan normal seperti yang lain ?” protes Ryewook kesal. Keempat manusia didepannya hanya memandangnya bingung. Tidak menyangka jika seorang Kim Ryewook juga bisa kesal.

Tapi itu semua sirna, saat dengan entengnya Hyuk Jae mendaratkan jitakannya kekepala salah satu main vocal Super Junior itu “Yak. Berani sekali kau membentakku. Sudah mulai berani huh ?” omel Hyuk Jae.

Kyuhyun tersenyum karena Hyuk Jae sudah lebih dulu bertindak sebelum dirinya “Benar Wookie, kau itu sungguh tidak sopan dengan hyung-mu. Ckckck…” ujar Kyuhyun dengan nada sok prihatinnya yang sangat dibuat-buat.

Ha Won dan Jaera memandang mereka malas. Dan Ha Won tanpa memperdulikan orang-orang itu. Ia segera berjalan ketepi pantai. Matanya berbinar saat menatap hamparan pasir dan birunya laut didepan matanya. Ia merentangkan tangan sambil memejamkan mata menghirup udara pantai dengan angin yang mampu mengacak rambutnya. Ia menikmati aroma itu, aroma asin khas pantai. Bagai aroma teraphy tersendiri baginya. Seolah semua kekesalannya menguap terbawa hembusan angin yang menerpa wajah mulusnya.

Keasyikannya terganggu saat ia merasakan sebuah pelukan dipinggangya. Aish, mengganggu kesenanganku saja. Protes Ha Won dalam hati.

“Sedang apa ?”bisik Kyuhyun di antara helaian rambut Ha Won yang beterbangan tertiup angin.

Ha Won menurunkan tangan yang tadi ia rentangkan, kini tangannya menangkup tangan Kyuhyun yang sedang memeluknya dari belakang. “Menikmati aroma pantai” jawabnya pelan. Ia menyandarkan tubuhnya kedada Kyuhyun, masih dengan menghirup aroma asin yang dia sukai dari laut.

“Benarkah ?” tanya Kyuhyun, menerima bobot ringan sang kekasih dengan senang hati.

“He-em”jawab Ha Won pelan. Seolah tak ingin kesenangannya diganggu sebentar saja.

“Bagaimana aromanya ?”

“Asin” Kyuhyun tersenyum mendengar jawaban yeojanya.

“Kau masih marah ?” Kyuhyun memberanikan diri bertanya. Meski ia tahu, yeoja-nya ini tidak akan pernah bisa marah terlalu lama dengannya. Belum ada jawaban yang keluar dari bibir Ha Won. Ia semakin mengeratkan pelukannya, ingin menyatukan diri mereka seutuhnya seandainya bisa.

“Tidak. Seharusnya aku yang meminta maaf, aku tahu kau bersikap begitu karena kau ingin melindungiku.” Jawab Ha Won setelah terdiam cukup lama.

Kyuhyun tersenyum mendengar jawaban kekasihnya. Ia meletakan dagunya di bahu Ha Won “Chagia” ucapnya pelan “Aku tahu, mungkin selama ini kau sedikit terusik dengan segala sikap protectif dan cemburuku yang sangat berlebihan. Aku sadari itu. Dan aku yakin, kau tahu dengan pasti alasan aku melakukan itu” Ha Won mengangguk mendengar penuturannya. “Tapi satu hal yang akan selalu kupinta darimu” lanjutnya lagi, kini memutar tubuh Ha Won agar berbalik menghadapnya. Yeoja itu memandangnya penuh tanya. “Aku harap selamanya kau akan tetap bertahan menghadapi sikap burukku itu. Karena bisa aku pastikan aku tidak akan pernah bisa melepasmu dalam keadaan apapun. Kau sudah aku kontrak seumur hidupmu chagia. Bahkan mautpun tidak akan bisa memutuskan kontrak cintaku padamu. Meski raga terpisah rasa cintaku untukmu tetap sama. Kau tahu, luasnya lautan ini bahkan tidak ada sepersekiannya dari rasa cintaku padamu. Aku tahu kau ingin muntah mendengar ini. Tapi aku yakin, kau sudah sangat paham sedalam apa rasaku padamu.” Ha Won mengangguk sambil tersenyum. Matanya memanas menerima kata-kata cinta dari namja-nya. Perutnya serasa bergolak menerima pernyataan cinta yang begitu menyentuh hatinya. Mungkin bagi orang lain itu biasa saja atau mungkin menjijikan, tapi tidak baginya. Terutama jika kata itu terucap dari bibir seorang Cho Kyuhyun.

Ia bahkan tak mampu mengucapkan satu katapun untuk membalas kata-kata Kyuhyun. Ia mengganti segala ungkapan rasanya melalui pelukan. Ia memeluk erat tubuh namja yang begitu dicintainya ini. Berusaha mengungkapkan rasa cintanya dengan pelukan itu. Berharap Kyuhyun dapat merasakan debaran jantungnya yang hanya berkerja ekstra jika berada didekat namja itu. Sama seperti yang Ha Won rasakan dari jantung Kyuhyun yang berdebar kencang dibawah telinganya. Organ tubuh yang bagi sebagian orang hanya berfungsi sebagai pemompa darah. Namun bagi mereka mampu memompa getar-getar cinta yang membara.

***

Ha Won dan Jaera sedang berjalan-jalan berdua mencari souvenir-souvenir yang kira-kira bisa menjadi buah tangan mereka. Sementara ketiga namja itu sedang sibuk dipinggir pantai. Ryewook sibuk menertawakan kelakuan hyung dan dongsaeng-nya, yang meributkan hukuman untuk Kyuhyun. Pasalnya tadi malam mereka melakukan suatu permainan, dan entah bagaimana ceritanya Hyuk Jae lah yang memenangkan permainan itu.

Ryewook sudah mendapatkan hukumannya, dan kini giliran Kyuhyun. Hyuk Jae berencana meminta Kyuhyun melakukan hal yang belum pernah dilakukannya didepan umum.

“Kau gila hyung ! shireooo… Ha Won bisa membunuhku jika dia tahu” tolak Kyuhyun saat Hyuk Jae mengatakan hukumannya.

Hyuk Jae memandang Kyuhyun malas “Ck, kau ini pengecut sekali sih. Kau tahu, diantara semua member hanya kau yang tidak pernah tampil half nacked” jelasnya tentang idenya yang menurut Kyuhyun sangat gila itu. “Bahkan Ryewook saja sudah sering memamerkan absnya, meski tidak seseksi absku” lanjut Hyuk Jae sambil melirik Ryewook.

Kyuhyun tidak perduli dengan semua ucapan Hyuk Jae “Terserah apa katamu, pokoknya aku tidak mau. Yang lain saja hukumannya” tolaknya lagi.

Hyuk Jae menggelengkan kepalanya tegas “Tidak ! sekarang cepat buka bajumu. Atau kau ingin aku atau Wookie yang membukanya hmm… ?” tantang Hyuk Jae.

Kyuhyun bergidik geli, membayangkan dua manusia abstrak didepannya ini membuka bajunya. “Baiklah” akhirnya ia menyerah, monyet ini akan terus merecokinya jika tidak dituruti. Dan posisinya sebagai yang kalah, tidak bisa membantah. Sialan. Desisnya kesal. Kyuhyun mulai menarik ujung kaus pantai yang dipakainya, sedikit enggan.

Hyuk Jae dan Ryewook tersenyum puas saat melihat Kyuhyun melepas kausnya. Sambil menyunggingkan senyum iblis yang dia pelajari dari Kyuhyun, Hyuk Jae segera mengambil camera digital dari dalam ransel kecil yang tadi dibawanya.

“Nah, sekarang mari kita ambil gambar seksimu ini Cho Kyuhyun” goda Hyuk Jae.

Kyuhyun membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang akan hyungnya lakukan “Kali ini kau benar-benar gila hyung. Jangan macam-macam, bagaimana jika nanti tersebar ?” ancam Kyuhyun panik. Selama ini ia paling anti tampil terbuka didepan umum. Selain karena badannya tidak cukup menarik seperti milik para hyung-nya, ia juga merasa tidak nyaman dengan tampil seperti itu.

Tepat saat Kyuhyun sedang membujuk Hyuk Jae membatalkan rencananya. Ha Won kembali bersama Jaera. “Yak. Cho Kyuhyun. Kau pikir apa yang akan kau lakukan dengan tampil telanjang seperti itu ?” tanya Ha Won histeris saat melihat keadaan namja-nya. Ia benar-benar marah, apa-apaan bocah Autis itu berani-beraninya tampil terbuka seperti itu. Umpatnya dalam hati. Matanya menatap Kyuhyun tajam.

Melihat itu, Ryewook segera menghampiri Ha Won “Tenang Wonie, Kyuhyun tidak akan macam-macam. Ia hanya sedang menerima hukuman dari Hyukie hyung saja” jelasnya.

Kini tatapan tajam Ha Won beralih pada Ryewook “Apa maksudmu dengan hukuman ?”

Ryewook kembali berusaha menjelaskan “Begini, tadi malam kami mengadakan semacam permainan antar pria. Dan yang kalah harus menuruti apapun yang diperintahkan si pemenang. Dan Hyuk hyung-lah pemenangnya, aku juga kalah tapi aku sudah mendapat hukumanku. Dan kini giliran Kyuhyun”

“Tapi tidak perlu sampai buka-bukaan seperti itu kan ? apalagi sampai difoto-foto segala” sergah Ha Won masih tak terima.

Wajah Kyuhyun mulai memucat saat melihat emosi Ha Won. Meski jarak mereka tidak terlalu dekat, tapi Kyuhyun dapat melihat dengan jelas raut murka pada wajah kekasihnya.

“Jangan sampai bawah hyung, lehernya saja” pinta Kyuhyun saat Hyuk Jae akan mengambil gambarnya hingga ke batas pinggang.

“Hahahahha….. kau ini cemas sekali. Tenang saja kau lumayan seksi kok. Walau tidak seseksi tubuhku” ujar Hyuk Jae asal, ia berusaha mengarahkan kamera yang dipegangnya agar bisa mendapatkan gambar yang tepat.

“Bukan itu hyung, kau tidak lihat dari tadi Ha Won sudah bersiap-siap ingin menelanku.” Bisik kyuhyun sambil melirik Ha Won, yang tengah menatapnya tajam.

“Sudahlah itu urasan nanti, sekarang kau tersenyumlah. Ayo tersenyum, jangan kau tunjukan wajah terpaskamu itu babo.”

Shireo. Cepat ambil potoku, atau akan kuhancurkan kameramu.”Ancam kyuhyun.

Sementara Ha Won masih menatap kesal kearah Hyuk Jae, Kyuhyun dan Ryeewook.

“Sudahlah Wonie. Kau itu berlebihan sekali, aku saja biasa saja melihat Hyukie oppa memamerkan absnya saat konser” nujar jaera

Ha won mendelik ke arah Jaera mendengar penuturan polos sahabatnya ini “Jangan pernah kau samakan mr. Autis-ku dengan monyet mesummu itu Lee Jaera. Selain aku tidak suka dia mengumbar tubuhnya, aku juga kasihan dengan penggemarnya. Karena tidak akan ada yang bisa mereka lihat dari tubuh seorang Cho Kyuhyun, selain tumpukan lemak dan kulit pucat. Aishhh,,,, kenapa mengambil poto saja lama sekali” makinya kesal saat melihat Hyuk Jae belum juga menurunkan kameranya.

“Hahahahaha…. akhirnya. Seorang Cho Kyuhyun berani tampil half nacked juga, yeah, meski hanya sebatas bawah leher. Paling tidak kau sudah ada kemajuan anak muda” ujar Hyuk Jae riang sambil menepuk-nepuk kepala Kyuhyun yang segera ditampik sipemilik kepala. Hyuk Jae tertawa puas saat berhasil mengerjai evil magnae-nya itu.

Sementara Kyuhyun mengalihkan pandangannya pada Ha Won yang sedang menatapnya kesal, sebelum berbalik pergi meninggalkan kumpulan orang aneh itu. Kyuhyun segera memakai kembali kausnya, lalu berlari mengerjar Ha Won tanpa mempedulikan Hyuk Jae yang masih memperhatikan hasil karyanya itu.

Ha Won berjalan cepat meninggalkan tempat itu. Ia tidak memperdulikan Kyuhyun yang terus meneriakan namanya. Ia benar-benar kesal. Bagaimana tidak ? Kyuhyun mati-matian melarangnya memakai bikini, karena tidak ingin ia tampil terbuka didepan umum. Sementara dia ? Dia bahkan berani tampil setengah telanjang di depan umum tanpa ijin atau pemberitahuan lebih dulu. Tidakkah itu egois ?

Ha Won merasa lengannya ditarik saat akan berjalan ketepi pantai. “Dengarkan dulu” ujar Kyuhyun dengan nafas terengah-engah karena berlari.

Ha Won mencoba menepis tangan Kyuhyun, tapi cengkraman namja itu terlalu kuat “Lepaskan !” teriaknya kesal.

Kyuhyun tak bergeming “Tidak sampai kau mau mengerti”

Ha Won memandangnya tajam “Kenapa ? Kenapa harus aku yang selalu mengerti ? Apa kau pikir kau pernah mengerti apa keinginanku ? Kau egois Cho Kyuhyun ! Kau hanya ingin dirimu saja yang selalu dipahami. Sementara kau tidak pernah mau memahamiku !” semburnya dengan emosi yang berapi-api. Ia kembali menyentakan tangannya, berusaha lepas dari cengkraman Kyuhyun. Tapi sia-sia, namja itu bahkan sama sekali tidak melonggarkan cengkramannya.

Kyuhyun mengerti apa yang Ha Won rasakan, yeoja ini tentu kesal melihat kelakuannya. Terlebih baru beberapa jam lalu mereka bertengkar dengan alasan yang sama. Yakni tak ingin pasangannya tampil terbuka didepan umum. Tapi kali ini ia sendiri yang melakukannya. Meski bukan karena keinginannya, tapi tetap ia juga salah.

“Apa kau akan melimpahkan kesalahan pada Hyukie oppa ?” tebak Ha Won.

Kyuhyun memandang mata coklat yang sejak tadi menatapnya tajam “Tidak” tegasnya “Meski ini juga akibat ulahnya, tapi ini bukan murni kesalahannya. Ia hanya ingin membalasku, dan bodohnya aku menuruti keinginannya. Seharusnya aku bisa menolak permintaan konyolnya itu” Ha Won menatap Kyuhyun tak percaya. Tidak biasanya kekasihnya itu mau mengalah dan mengakui kesalahannya. “Maafkan aku, lain kali aku tidak akan melakukan hal gila seperti tadi, tidak untuk tampil seperti itu didepan umum” janjinya dengan meletakan tangan didepan dada sebagai tanda ikrar janjinya.

Ha Won masih menatapnya sebal. Tapi ia tidak bisa marah terlalu lama saat melihat mata hitam pekat itu menatapnya dengan tatapan memohon. “Mau memaafkanku ?”

Ha Won mendecak sebal sebelum menjawab “Baiklah, hanya untuk kali ini. Tidak untuk yang berikutnya. Sekarang lepaskan tanganku  !”ujarnya.

Kyuhyun tersenyum senang melihat yeoja-nya mulai luluh, kini ia melonggarkan cengkramannya. Tapi ketika Ha Won ingin beranjak dari hadapannya, ia segera menarik yeoja itu dan secepat kilat menempelkan bibir mereka. Keterkejutan Ha Won dimanfaatkan Kyuhyun untuk semakin mendesakan ciumannya, ia melumat bibir Ha Won dengan semangat. Sementara Ha Won tidak ada pilihan lain, selain menikmati ciuman itu dan sedikit ikut berpartisi pasi.

***

Tak jauh dari tempat Kyuhyun dan Ha Won, ada tiga pasang mata yang memperhatikan mereka dari balik sebuah pondokan.

“Aku juga ingin ciuman seperti itu”

SHIREOOOO !!!!” Hyuk Jae segera menoleh kearah Ryewook saat ia mendengar penolakann dari dua mulut.

“Yak, babo. Aku meminta ciuman dengan istriku. Kenapa kau ikut menolakku ? Kau gila ya?” tanya Hyuk Jae heran bercampur kesal pada Ryewook.

Ryewook hanya menyeringai sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal “Hhehehe… mian hyung. Habisnya kalian menyebalkan bermesraan didepan pria lajang sepertiku” keluhnya sebal.

Hyuk Jae mendelik malas pada dongsaeng-nya itu “Salah sendiri kenapa kau betah melajang. Makanya berusaha sedikit biar laku” ejeknya yang dibalas dengan wajah memberengut Ryewook. Tiba – tiba, ide jahil terlintas dipikirannya “Ah, Wookie. Kali ini aku akan berbaik hati padamu. Bagaimana saat aku mencium istriku, kau kuijinkan untuk mencium bokongku ? kajja ?”

Ryewook membulatkan mata mendengar ejekan hyung-nya. Tepat saat Hyuk Jae menyodorkan bokong kedepannya, dengan segenap jiwa ia menendang bokong tersebut “Kyaaa…. beraninya kau menendang bokongku. Kau cari mati ya ? YAK. KEMARI KAU KIM RYEWOOK… SIALAN KAU !!!” Hyuk Jae berlari sambil mengelus bokongnya yang berdenyut nyeri karena tendangan Ryewook. Ia mengejar Ryewook yang sudah berlari menyelamatkan diri.

Sementara Jaera hanya memandang malas kedua namja itu sambil menggelengkan kepala prihatin. Ia mengelus-elus perut buncitnya sambil terus menggumamkan kata “AMIT-AMIT”

FIN

AIGOOOO…. cerita macam apa ini ? tidak penting sama sekali… hehehehe..

#garuk-garuk kepala

Seharusnya FF ini udah kelar sejak awal bulan kemarin. Karena saiia ingin me-refresh otak yang saat itu sedang  suntuk karena kerjaan yang bejibun, jadi malas memikirkan konflik.

Eh, ternyata si mood sedang tidak bisa di ajak kerja sama, dan ditambah si feel yang kayak jelangkung. Jadilah FF ini terombang- ambing dalam ketidak jelasan. Dan mian bangged kalo banyak typo dimana-mana. Mata saiia pusing kalo disuruh ngedit #alasan 😛

Oceeyyylah….

Terimakasih sangat, kalau masih ada yang berminat membaca FF tidak jelas ini.

#Kiseu reader yang udah baca

Yasudlah, saiia memang selalu cuap-cuap yang tidak penting

Sampai jumpa

ByeByeBye…….

JUNG HA WON

76 pemikiran pada “LOVE LOVE LOVE “HOLIDAY”

  1. Crta’x seru eon,,stlh be2rpa hr lalu bca love love love dan bikin geleng2 kpla dgn panggilan syang kyu ataupun ha won yg g biasa,,,skrng aq trhbr bgt sm crta librn ha won & kyu..Tp kasian jg kyu,,coz keinginan dia nikahin hawon blm trwujud 😀

  2. anyeong,, chandra imnida
    q reader bru disini dn q uda pernah bca prt 1 ny di blognya shin je wo, ngegemesin eonnie. bntr mrah trus baikan lagi tp kesian wookie, ngnggur(?) gitu.. cum bisa liat doank..

    #puk puk ryewook oppa

  3. Mereka pd punya pasangan, sedang ryeowook still single #poorwookie
    keren2.
    Feelnya oke bgt! Protektifnya kyuhyun suka bgt dan lucu..
    Daebak ff nya.
    Gumawo.

  4. Huahahahaha… Hyukjae Serangga wkwkwk.
    bisa bisanya jaera sepolos itu gk tau yg berbuat Hyukjae bhahaha….

    tp memang ff ya kocak abis. Mr autis sama Miss Steril ada-ada aja.
    hanya gegara permen bisa berotak mesum wkwk

Tinggalkan Balasan ke riskafauziah Batalkan balasan